Jumat, 12 Oktober 2012

Yesus Menyertai Jemaatnya

Surat Filipi ditutup dengan sebuah salam singkat. Beberapa hal disampaikan oleh Paulus. Pertama, surat ini ditujukan kepada seluruh jemaat di Filipi, bukan hanya untuk para pemimpin (21). Paulus sangat terbuka kepada jemaat di Filipi. Tidak ada masalah yang dia sembunyikan. Penerima salam disebutkan sebagai orang-orang kudus di dalam Kristus Yesus. Sebutan ini menunjuk kepada orang-orang yang percaya kepada Kristus Yesus dan memberi hidup untuk disucikan sesuai dengan Injil-Nya. Percaya kepada Yesus dan hidup yang disucikan merupakan satu kesatuan.
Kedua, salam bagi jemaat Filipi bukan hanya dari Paulus sendiri, melainkan juga dari orang-orang percaya, yang ada di sekitar penjara Paulus (22). Paulus ingin memberikan semangat dan menghibur jemaat di Filipi agar tidak bersusah hati karena pemenjaraannya. Paulus membuktikan bahwa ia tidak sendirian dan tidak kesepian karena ada saudara-saudara seiman yang bersama-sama dengan Paulus. Tidak diketahui apa yang mereka lakukan bersama-sama dengan Paulus di sana. Mungkin sebagian dari mereka juga menderita dan dipenjarakan karena Kristus. Jika hal ini benar, Paulus ingin mengatakan bahwa menderita dan dipenjara karena Kristus bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Terakhir, salam penutup Paulus berpusat kepada Kristus, bukan pada dirinya sendiri. Paulus meyakinkan jemaat di Filipi bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri yang akan menyertai roh mereka (23). Pemenjaraan Paulus bukanlah masalah besar yang akan menganggu kehidupan dan pelayanan jemaat, karena bukan Paulus yang menjamin kemajuan sebuah jemaat, melainkan kehadiran dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus bagi mereka.
Paulus memang dapat dijadikan teladan bagi para pemimpin gereja. Pemimpin yang baik tidak membawa jemaat berpusat pada dirinya, sehingga mereka sangat tergantung kepada pemimpinnya. Pemimpin harus mengajarkan bahwa jemaat harus meyakini dan mengalami penyertaan Tuhan Yesus Kristus, meski saat tak ada pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar